MODUL PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
KELAS XI SEMESTER GASAL
![]() |
Materi :
1.
Teks prosedur
2.
Teks eksplanasi
3.
Ceramah
4.
Buku non-fiksi
5.
Teks cerpen
6.
Membandingkan buku
non-fiksi
SMK MA’ARIF 1 KEBUMEN
TAHUN PELAJARAN
2018-2019
BAB I
Teks Prosedur
Teks prosedur merupakan teks yang berisi tentang langkah-langkah
atau tahap-tahap untuk melakukan sesuatu hal baik melakukan suatu kegiatan
tertentu maupun membuat sesuatu yang disajikan secara berurutan.
B.
Tujuan
teks Prosedur
Tujuan teks prosedur yaitu untuk membantu pembaca atau pendengar
memahami bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu dengan tepat atau dengan
kata lain, tujuan penulisan teks prosedur yaitu untuk memperoleh hasil akhir.
C.
Ciri
teks Prosedur
Adapun ciri-ciri teks prosedur yaitu:
Adapun ciri-ciri teks prosedur yaitu:
a.
Menggunakan
pola kalimat imperatif atau kalimat perintah.
b.
Menggunakan
kata kerja aktif
c.
Menggunakan
konjungsi atau kata penghubung untuk mengurutkan kegiatan atau cara.
d.
Menggunakan
kata keterangan untuk menyatakan cara, tempat dan waktu yang akurat.
D.
Struktur
Teks prosedur Kompleks
Bagian Tujuan
Bagian tujuan teks prosedur bisa berupa judul dan juga berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan di capai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
Bagian Material
Bagian material teks prosedur berisi mengenai bahan, alat atau material yang dibutuhkan. Tapi tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti makanan dan sebagainya.
Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisi mengenai langkah-langkah yang harus dilewati untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan dengan urut tidak boleh secara acak.
Bagian tujuan teks prosedur bisa berupa judul dan juga berisikan tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan di capai jika kita melakukan tahapan pada teks prosedur tersebut.
Bagian Material
Bagian material teks prosedur berisi mengenai bahan, alat atau material yang dibutuhkan. Tapi tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini. Pada umumnya penggunaan bagian material terdapat pada teks prosedur tentang pembuatan suatu hal seperti makanan dan sebagainya.
Bagian Langkah-Langkah
Bagian ini berisi mengenai langkah-langkah yang harus dilewati untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan teks prosedur. Pada bagian ini setiap langkah harus dilakukan dengan urut tidak boleh secara acak.
E.
Kaidah
Kebahasaan Teks Prosedur
Seperti halnya jenis teks lain, teks prosedur memiliki kaidah
kebahasaan sendiri. Kaidah kebahasaan tersebut yaitu:
a. Konjungsi temporal
Pada teks prosedur akan banyak ditemukan kata konjungsi temporal atau kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan berisifat kronologis seperti selanjutnya, berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.
b. Kata kerja imperatif
Dalam teks prosedur juga akan banyak ditemukan kaliamt imperatif atau kalimat perintah dan larangan yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur.
c. Verba material dan tingkah laku
Verba material adalah sesuatu yang mengacu pada tindakan fisik seperti potong wortel, haluskan bumbu dan lain sebagainya. Sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan ungkapan.
d. Partisipan manusia
Ini merupakan semua manusia yang ikutserta dalam teks prosedur tersebut.
e. Terdapat bilangan sebagai penanda urutan.
f. Terdapat kalimat introgatif atau kalimat berisikan pertanyaan.
g. Terdapat kalimat deklaratif atau kalimat berisikan pernyataan.
Macam-Macam Kalimat Dalam Teks Prosedur
Terdapat 3 macam jenis kaliamat yang ada dalam teks prosedur yaitu:
Kalimat Imperatif
Kalimat Imperatif adalah kalimat berisi perintah dan berfungsi untuk meminta dan melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat Deklaratif
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan dan berfungsi untuk memberikan informasi atau berita mengenai sesuatu.
Kalimat Interogatif
Kaliamat Interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan dan berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu.
a. Konjungsi temporal
Pada teks prosedur akan banyak ditemukan kata konjungsi temporal atau kata penghubung yang menyatakan waktu kegiatan yang hadir dan berisifat kronologis seperti selanjutnya, berikutnya, kemudian, lalu, dan setelah itu.
b. Kata kerja imperatif
Dalam teks prosedur juga akan banyak ditemukan kaliamt imperatif atau kalimat perintah dan larangan yang harus ditaati dalam pelaksanaan teks prosedur.
c. Verba material dan tingkah laku
Verba material adalah sesuatu yang mengacu pada tindakan fisik seperti potong wortel, haluskan bumbu dan lain sebagainya. Sedangkan verba tingkah laku merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan ungkapan.
d. Partisipan manusia
Ini merupakan semua manusia yang ikutserta dalam teks prosedur tersebut.
e. Terdapat bilangan sebagai penanda urutan.
f. Terdapat kalimat introgatif atau kalimat berisikan pertanyaan.
g. Terdapat kalimat deklaratif atau kalimat berisikan pernyataan.
Macam-Macam Kalimat Dalam Teks Prosedur
Terdapat 3 macam jenis kaliamat yang ada dalam teks prosedur yaitu:
Kalimat Imperatif
Kalimat Imperatif adalah kalimat berisi perintah dan berfungsi untuk meminta dan melarang seseorang untuk melakukan sesuatu.
Kalimat Deklaratif
Kalimat Deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan dan berfungsi untuk memberikan informasi atau berita mengenai sesuatu.
Kalimat Interogatif
Kaliamat Interogatif adalah kalimat yang berisi pertanyaan dan berfungsi untuk meminta informasi tentang sesuatu.
F.
Macam-Macam
Teks Prosedur Dan Contohnya
Terdapat beberapa macam jenis tek prosedur yaitu teks prosedur
sederhana, teks prosedur kompleks dan teks protokol.
1). Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana adalah tejs yang hanya menyajikan prosedur yang hanya ditempuh dengan dua atau tiga langkah saja. Contoh prosedur teks sederhana seperti cara mengoperasikan setrika listrik, cara mematikan televisi, cara mengirimkan pesan melalui handphone dan lain sebagainya.
Langkah awal merupakan syarat untuk langkah selanjutnya, untuk itu 2-3 langkah sederhana tersebut tidak bisa berubah urutannya.
2). Teks Prosedur Protokol
Teks protokol adalah jenis teks prosedur yang langkah kerjanya tidak terlalu ketat atau dengan kata lain langkah kerja pada teks protokol dapat diubah. Langkah-langkah tersebut tidah harus dilakukan secara urut karena tidak saling berkaitan, meski urutan langkah diubah tujuan yang diharapkan tetap bisa terpenuhi. Berikut contoh prosedur protokol yaitu:
Cara memasak mie instan. Pertama, didihkan air kemudian masukkan mie instan ke dalam air yang mendidih. Setelah itu, silahkan tentukan apakah bumbu racik mie instan akan dimasukan bersama mie yang sedang dimasak atau pisahkan ke dala wadah tersendiri yang sudah disediakan. Setelah mie matang, masukkan kedalam wadah. Terakhir mie siap dihidangkan.
3). Teks Prosedur Kompleks
Teks Prosedur Kompleks adalah teks prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Berikut teks prosedur kompleks:
1). Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana adalah tejs yang hanya menyajikan prosedur yang hanya ditempuh dengan dua atau tiga langkah saja. Contoh prosedur teks sederhana seperti cara mengoperasikan setrika listrik, cara mematikan televisi, cara mengirimkan pesan melalui handphone dan lain sebagainya.
Langkah awal merupakan syarat untuk langkah selanjutnya, untuk itu 2-3 langkah sederhana tersebut tidak bisa berubah urutannya.
2). Teks Prosedur Protokol
Teks protokol adalah jenis teks prosedur yang langkah kerjanya tidak terlalu ketat atau dengan kata lain langkah kerja pada teks protokol dapat diubah. Langkah-langkah tersebut tidah harus dilakukan secara urut karena tidak saling berkaitan, meski urutan langkah diubah tujuan yang diharapkan tetap bisa terpenuhi. Berikut contoh prosedur protokol yaitu:
Cara memasak mie instan. Pertama, didihkan air kemudian masukkan mie instan ke dalam air yang mendidih. Setelah itu, silahkan tentukan apakah bumbu racik mie instan akan dimasukan bersama mie yang sedang dimasak atau pisahkan ke dala wadah tersendiri yang sudah disediakan. Setelah mie matang, masukkan kedalam wadah. Terakhir mie siap dihidangkan.
3). Teks Prosedur Kompleks
Teks Prosedur Kompleks adalah teks prosedur yang terdiri atas banyak langkah dan langkah-langkah tersebut berjenjang dengan sublangkah pada setiap langkahnya. Berikut teks prosedur kompleks:
Cara Mematikan Komputer Yang Benar
Setelah sebelumnya kita membahas cara untuk menghidupkan komputer yang benar sekarang kita akan membahas bagaimana cara untuk mematikan komputer yang benar. Di bawah ini akan dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama akan dibahas tentang cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan Windows 7 setelah itu pada bagian kedua kita akan membahas bagai mana cara untuk mematikan komputer yang benar pada windows 8.
Untuk cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan windows 7 yang benar adalah sebagai berikut:
Setelah sebelumnya kita membahas cara untuk menghidupkan komputer yang benar sekarang kita akan membahas bagaimana cara untuk mematikan komputer yang benar. Di bawah ini akan dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama akan dibahas tentang cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan Windows 7 setelah itu pada bagian kedua kita akan membahas bagai mana cara untuk mematikan komputer yang benar pada windows 8.
Untuk cara mematikan komputer pada windows XP, Vista, dan windows 7 yang benar adalah sebagai berikut:
- Klik menu “START” yang berada pada pojok kiri bawah layar.
- Lalu klik “shutdown”.
- Lalu Pilih “OK”.
- Tunggu hingga komputer mati.
- Setelah komputer mati, matikan stabilizer dengan cara menekan tombol power setelah itu cabut kabel listrik untuk memutuskan arus.
Untuk cara mematikan komputer pada windows 8 yang benar adalah
sebagai berikut:
- Arahkan pointer mouse ke pojok kanan bawah.
- Pilih, setelah itu klik setting.
- Klik power, setelah itu klik shutdown.
- Tunggu hingga komputer dalam keadaan benar-benar mati.
- Setelah itu matikan stabilier dan cabut kabel arus listrik.
BAB II
Teks Eksplanasi
1. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses
terjadinya sesuatu.
2. Ciri – Ciri Teks Eksplanasi
a.
Teks yang terdiri atas paragraf – Paragraf
b.
Setiap paragraph mengusung sebuah topik
c.
Adapun kalimat – kalimat yang berisi sebuah fakta
d.
Fakta tersebut dirangkaikan dengan pola kronologis (Keterangan waktu) dan pola
kausalitas (sebab akibat).
3. Langkah – langkah meringkas teks
eksplanasi
Ringkasan disusun berdasarkan bagian – bagian penting yang ada di dalam
teks. Gagasan penting itu biasanya berupa gagasan pokok, yang letaknya bias
diawal atau diakhir paragraf. Gagasan pokok yang berada dalam teks itu, lalu
kita catat. Kemudian paduan dan ceritakan kembali dengan menggunakan kata –
kata sendiri.
4. Isi Teks Eksplanasi
a.
Teks Eksplanasi sebagai jawaban atas mengapa, uraiannya akan bersifat
kausalitas.
b.
Teks Eksplanasi sebagai jawaban atas bagaimana, uraiannya akan bersifat
kronologis.
5. Struktur Teks Eksplanasi
a. Identifikasi Fenomena,
mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan
dengan fenomena alam,social,budaya dan lain-lain.
b. Penggambaran rangkaian kejadian, sebagai
perincian atas kejadian yang relevan dengan identifikasi fenomena. Bagian ini
dapat disusun dengan pola kausalitas atau kronologis.
c. Ulasan, berupa komentar atau
penilaian tentang konsekwensi atau kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
6. Kaidah kabahasan Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasan yang relatif berbeda
dengan teks lain.
Kaidah-kaidah yang dimaksud, yaitu:
a.
Menggunakan konjungsi
kausalitas, seperti, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
b.
Menggunakan konjungsi
kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
c.
Menggunakan kata benda
yang merujuk pada jenis fenomena.
d.
Di dalam teks itupun
sering dijumpai kata teknis atau peristilahaan, sesuai dengan topik yang
dibahas
e.
Memuat informasi
berdasarkan fakta
f.
Membahas informasi yang
bersifat ilmiah
g.
Bersifat informatif dan
tidak mencoba mempengaruhi pembaca untuk mempercayainya
h.
Menggunakan sequence
markers, seperti pertama, berikutnya, terakhir atau pertama, kedua, ketiga dan
lain sebagainya
i.
Fokus pada hal umum
(generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants), seperti tanah
longsor, gempa bumi, banjir, dan hujan
j.
Lebih banyak memakai
kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif)
k.
Memakai konjungsi waktu
dan kausal, seperti jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian
l.
Memakai kalimat pasif
m. Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang
dipaparkan tersebut memang benar adanya
7. Pola-pola pengembangan Teks Ekplanasi
Teks Ekplanasi dapat disusun dengan berbagai pola, yaitu dengan pola
kronologis dan kausalitas. Pola lainnya seperti pola definisi, ilustrasi dan umum-khusus.
8. Langkah-langkah menulis Teks Ekplanasi
a. Menentukan topik atau kejadian yang
menarik, dikuasai dan aktual.
b. Menyusun kerangka teks, yakni
mengembangkan topik utama ke dalam rinci-rincian topik yng lebih spesifik.
c. Mengumpulkan bahan, berupa fakta
atau pendapat para ahli terkait dengan topik yang dibahas dari berbagai sumber.
d. Mengembangkan kerangka yang telah disusun
menjadi Teks Ekplanasi yang utuh dan lengkap.
9. POLA
PENGEMBANGAN DALAM MENULIS TEKS EKPLANASI
1) pola pengembangan sebab akibat
Pada pola pengembangan sebab akibat, sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. atau sebaliknya, akibat dijadikan gagasan umum dan sebab sebagai perinciannya.
Pada pola pengembangan sebab akibat, sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. atau sebaliknya, akibat dijadikan gagasan umum dan sebab sebagai perinciannya.
Ciri-ciri paragraf
sebab-akibat
Paragraf sebab akibat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Paragraf sebab akibat diawali dengan hal-hal khusus yang merupakan sebab-sebab terjadinya suatu permasalahan.
- Paragraf sebab akibat memiliki kalimat utama yang diletakkan pada bagian akhir paragraf.
- Kalimat utama tersebut merupakan akibat atau kesimpulan.
- Sebab-sebab yang dikemukakan pada bagian awal paragraf memiliki keterkaitan atau logis dengan akibat pada bagian akhir paragraf.
Contoh :
Peristiwa
meluapnya air atau disebut banjir kemudian masuk ke kawasan pemukiman hingga
dapat menimbulkan kerugian besar bagi manusia. banyak barang2 yg hanyut atau
terendam banjir. sarana publik porak poranda bahkan tidak sedikit nyawa yg
melayang sia sia.
Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12253244#readmore
|
Contoh-contoh
paragraf sebab-akibat
Contoh 1
Riko selalu jahil kepada teman-temannya. Dia selalu menggangu
teman-temannya tanpa terkecuali. Selain nakal, Riko juga memiliki tabiat yang
buruk, yaitu dia selalu iri jika melihat temanya mendapatkan suatu
kebahagiaan, dan begitu pun sebaliknya. Riko pun suka berbohong. Apa yang
dikatakan olehnya tidak sesuai dengan kenyataanya. Hal yang paling
menjengkelkan adalah Riko senang sekali meminjam barang dan tidak pernah mengembalikannya.
Salah satu korbannya adalah Dani. Pensil Dani tidak pernah dikembalikan oleh
Riko padahal dia telah berjanji untuk memberikannya kembali. Akibat dari
sifat dan perbuatannya itulah semua teman-teman Riko tidak menyukai
dirinya.
Contoh 2
Harimau sumatera banyak sekali diburu oleh pemburu-pemburu liar. Mereka
mengincar kulitnya dan ada juga yang ditangakap untuk dijual ke luar negeri.
Selain itu, harimau sumetera telah kehilangan habitatnya. Rumah mereka
dibakar dan dialih fungsikan sebagai perkebunan. Tidak jarang mereka selalu
memasuki perkampungan penduduk dan kemudian ditangkap dan dibunuh. Hewan yang
menjadi buruannya pun kini telah jarang ditemui sehingga mereka kesulitan
dalam mencari makanan. Terlebih lagi pola berkembang biaknya yang sulit
menjadi penghalang bagi harimau sumatera untuk berkembang biak. Oleh karena
itu, kini Harimau Sumatera jarang ditemui dan berada dalam ambang kepunahan.
Contoh 3
Indonesia memiliki kekayaan alam laut yang sangat melimpah. Semua
kekayaan laut yang ada di perairan dari sabang sampai merauke dimiliki oleh
Indonesia. Selain itu, Indonesia juga banyak terdapat tambang-tamabang,
seperti minyak bumi, gas, maupun logam-logam yang lain. Bahkan di Irian Jaya
terdapat pertambangan emas terbesar di dunia. Meskipun dikelola oleh pihak
asing, tetapi tambang itu terletak di Indonesia. Ditambah lagi dengan
tanahnya yang subur. Bahkan diabadikan dalam sebuah lirik lagu, yang berbunyi
tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Hal itu karena tanah Indonesia bisa
ditanami oleh apapun tanpa perlu bantuan pupuk untuk menyuburkannya. Oleh
karena kekayaan bumi, dan lautnya yang melimpah itulah Indonesia dijuluki
sebagai Negeri Atlantis yang hilang.
|
2) pola pengembangan proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan tindakan atau perbuatan perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu dari suatu kejadian atau peristiwa. Pola pengembangan proses merupakan pengembangan paragraf yang tersusun atau rangkaian kalimat yang berurutan. Satu kalimat menjadi penjelas bagi kalimat sebelumnya, sehingga paragraf tidak mengandung kesimpulan. Pembaca harus menyusun sendiri gagasan utama berdasarkan uraian yang disajikan.
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan tindakan atau perbuatan perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu dari suatu kejadian atau peristiwa. Pola pengembangan proses merupakan pengembangan paragraf yang tersusun atau rangkaian kalimat yang berurutan. Satu kalimat menjadi penjelas bagi kalimat sebelumnya, sehingga paragraf tidak mengandung kesimpulan. Pembaca harus menyusun sendiri gagasan utama berdasarkan uraian yang disajikan.
Ciri – ciri
1. Menyampaikan sebuah informasai yang berupa proses atau langkah membuat/terjadinya sesuatu.
2. Biasanya sering memakai transisi kronologi antar kalimat, misalnya, “pertama”, ”kemudian”, “selanjutnya”, dan lain – lain.
1. Menyampaikan sebuah informasai yang berupa proses atau langkah membuat/terjadinya sesuatu.
2. Biasanya sering memakai transisi kronologi antar kalimat, misalnya, “pertama”, ”kemudian”, “selanjutnya”, dan lain – lain.
Contoh 1
Beras yang menjadi makanan pokok kita sehari – hari harus melalui beberapa proses pengolahan terlebih dahulu sebelum menjadi nasi. Proses tersebut lumayan panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses ini diawali dengan mempersiapkan sawah yang akan ditanami bibit padi. Petani harus membajak sawahnya dengan menggunakan kerbau atau traktor agar menjadi subur. Setelah itu, petani akan membuat garis – garis pola untuk menanam padi. Hal ini dilakukan agar bibit yang ditanam tersusun rapih dan jaraknya tidak terlalu dekat. Kemudian petani akan menanam bibit padi tersebut sesuai dengan tempat yang telah ditandai. Mereka menanamnya secara mundur agar tidak menginjak bibit yang telah diitanam. Setelah semua bibit tertanam, proses selanjutnya adalah perawatan. Petani akan menunggu sawahnya kurang lebih selama enam bulan sambil melakukan perawatan, seperti memberi pupuk, mengairi, dan memberantas hama. Setelah padi menguning, mereka akan memanennya. Hingga akhirnya padi dirubah menjadi beras dan barulah bisa kita masak hingga menjadi nasi. Contoh 2 Bencana alam, Tsunami yang terjadi di Aceh 9 tahun yang lalu begitu mengerikan. Tsunami ini terjadi begitu cepat sehingga penduduk tidak sempat untuk menghindar. Mula – mula bencana ini diawali oleh gempa bumi. Gempa tersebut mengguncang seluruh daratan Aceh hingga mencapai daratan di permukaan laut. Guncangan tersebut menyebabkan patahan di permukaan laut dan membentuk sebuah lubang besar. Kemudian lubang tersebut dipenuhi dengan air laut sehingga membuat air laut menjadi surut. Setelah beberapa saat, lubang itu menutup kembali dan membuat air di dalamnya memberikan tekanan yang luar biasa besarnya yang menyebabkan air tersebut terdesak keluar dan menyebabkan gelombang yang besar. Gelombang ini terus merambat semakin membesar hingga ke daratan. Gelombang besar itulah yang disebut dengan Tsunami yang menyapu seluruh daratan. Contoh 3 Minuman es juice jeruk sangat disukai oleh orang banyak. Hal ini dikarenakan rasanya yang manis dan proses pembuatannya yang mudah dan cepat. Untuk menikmati minuman ini, langkah yang harus dilakukan pertama kali adalah menyiapkan alat dan bahan, seperti jeruk, es batu, blender, sendok, dan pisau buah. Setelah semua alat dan bahan siap, kupaslah buah jeruk dan cuci daging buahnya. Langkah yang selanjutnya adalah, memisahkan biji dan daging buahnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari rasa pahit dari biji tersebut. Langkah yang ketiga adalah memasukan daging buah jeruk dan es batu secukupnya ke dalam blender. Lalu campur hingga halus. Setelah halus, tuangkan es ke dalam gelas. Setelah itu barulah es juice jeruk siap dinikmati. |
3)
Pola pengembangan contoh
Pola pengembangan contoh merupakan
pengembangan paragraf yang disusun dengan menyajikan gagasan utama yang
diuraikan menjadi beberapa gagasan penjelas berupa ilustrasi, contoh, atau
gambaran. Paragraf tersebut dikembangkan dengan mengungkapkan contoh-contoh
agar paragraf menjadi lebih konkret
Patut dicatat dan dibanggakan bahwa pemilu pertama,
Pemilu 1955, diselenggarakan dengan aman, lancar, jujur, dan adil serta
demoktratis. Tingkat kesadaran berkompetisi cukup sehat. Misalnya, meski yang
menjadi calon anggota DPR adalah pejabat negara, perdana menteri, atau
menteri yang masih berkuasa, mereka tidak menggunakan fasilitas negara dan
otoritasnya untuk menggiring bawahannya untuk menjadi pemilih yang
menguntungkan partainya.
|
Nama
:..........................
|
Kelas
:...........................
|
No.
Absen :....................
|
SOAL EVALUASI KE-2
Kerjakan soal berikut ini dengan
tepat
1.
Buatlah
masing-masing sebuah paragraf eksplanasi dengan menggunakan pola pengembangan :
a.
Sebab-akibat
b.
Proses
c.
Contoh
2.
analisislah
paragraf berikut menggunakan pola pengembangan apa? Jelaskan
NO
|
Paragraf
|
Jenis
pola pengembangan
|
Penjelasan
|
1
|
Lidah buaya atau
Alloevera sangat bermanfaat bagi kesehatan rambut. Tanaman ini mengandung zat
- zat yang bisa memberikan kelembaban pada rambut sehingga rambut tidak
menjadi kering dan patah. Cara menggunakannya sangat mudah yaitu dengan
memilih lidah buaya yang masih muda. Kemudian buang kulitnya dengan
menggunakan pisau. Setelah terkelupas, bagian dalam lidah buaya yang
menyerupai agar akan mengeluarkan lendir. Kemudian usapkanlah lendir tersebut
ke rambut yang telah dibasahi sebelumnya. Lalu diamkan selama 3 menit.
Setelah itu, rambut dibilas denga air bersih. Melakukan perawatan lidah buaya
ini secara rutin akan membuat rambut menjadi sehat.
|
|
|
2
|
Jalanan-jalanan di Ibukota sangat sempit dan banyak berlubang sehingga
membuat para pengendara harus berhati-hati. Selain itu, tempat trotoar yang
dikhususkan bagi pejalan kaki sering sekali digunakan oleh para pedagang kaki
lima untuk berjualan di mana-mana. Bahkan ada yang meluber hingga ke aspal
jalan. Disamping itu, para pengguna jalan ibu kota juga harus berbagi dengan
bus way, sehingga jalanan ibu kota menjadi sangat sempit. Terlebih lagi
dengan banyaknya proyek yang belum selesai membuat jalanan ibu kota semakin
parah. Oleh karena itulah kemacetan selalu terjadi di setiap sudut jalanan
ibu kota.
|
|
|
3
|
Kemarau tahun ini terjadi sangat lama. Sumur, sungai, bahkan danau telah
mengering. Selain itu, tanah di sekitar persawahan juga retak-retak. Semua
tanaman yang ada di sana tak terkecuali padi mati dan mengering. Petani
bahkan tidak sempat lagi untuk memanennya. Akibatnya, tahun ini petani
mengalami kerugian yang sangat besar.
|
|
|
4
|
Tentunya tempe sudah
tidak asing lagi di telinga kita. Makanan ini adalah makanan traditional yang
telah lama menjadi makanan sehari – hari orang Indonesia. Namun, tahukah Anda
cara pembuatannya? ternyata proses pembuatan tempe tidaklah sulit. Untuk
membuat tempe, yang harus pertama dilakukan adalah mencuci biji kacang
kedelai lalu direbus hingga airnya mendidih. Biasanya setelah proses
perebusan, kulit kedelai akan terlepas. Setelah itu, bersihkan kacang kedelai
denga air yang mengalir agar kulitnya ikut terbuang. Kemudian letakan ke
dalam sebuah wadah dan campurkan denga ragi, lalu aduk hingga merata. Setelah
itu, masukan kedelai yang
|
|
|
5
|
Selain
digoreng, tempe ternyata bisa diolah menjadi varian olahan lain yang tidak
kalah enak. Misalnya saja tempe bacem. Olahan dari tempe ini dibuat dengan
cara merebus tempe bersamaan dengan berbagai macam bumbu yang membuat tempe
menjadi berwarna kecoklatan.
|
|
|
6
|
Dalam rangka
mengejar ketertinggalan di pedesaan, baik dalam bidang pembangunan maupun
pengetahuan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah. Misalnya, dengan
menjalankan program ABRI (sekarang TNI) masuk desa yang sering disebut
AMD.
Hasilnya pun lumayan, seperti perbaikan jalan, pembuatan jembatan, dan pemugaran kampung, Contoh lainnya adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa. Hasil yang positif telah dinikmati oleh masyarakat desa yang bersangkutan, misalnya peningkatan pengetahuan masyarakat, pemberantasan buta aksara, perbaikan dalam bidang kesehatan dan gizi, dan sebagainya. |
|
|
BAB III
CERAMAH
A. Pengertian Ceramah
Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan
atau menyiarkan ajaran-ajaran agama, sedangkan sambutan adalah pidato yang
disampaikan sebagai pengantar atau pembuka dari suatu kegiatan. Nah,
kali ini kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai ceramah. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, ceramah adalah pidato yang menyampaikan
pidato ajaran agama. Ajaran-ajaran tersebut dapat berupa nasihat, petuah,
petunjuk, ataupun kisah-kisah.
B. Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang
melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi penceramah, seseorang harus memiliki
ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima
nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini, pendengar bisa siapa saja tidak
terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.
3. Materi
Materi dalam ceramah berasal dari
ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang bagus adalah ceramah yang mampu
membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk melakukan nasihat-nasihat yang
disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi hendaknya disusun secara
sistematis sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh
pendengar.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara
yang digunakan seorang penceramah untuk menyampaikan materi. Metode ceramah
terbagi menjadi:
- Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang melakukan metode ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
- Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
- Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
- Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan pengingat.
5. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang
digunakan untuk menyampaikan materi kepada pendengar. Ceramah di zaman sekarang
tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi juga bisa di banyak tempat.
Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam sehingga
pendengar bisa melihat dari internet atau televisi.

C. Struktur Teks Ceramah
1. Pendahuluan
- Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
pembuka >
salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur,
- Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya pengantar berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait dengan topik ceramah.
pengantar
pembicaraan > mengarah kepada topik
2. Isi Ceramah
- Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang disampaikan. Inti > paparan dari pembicara (orator), pandangan umum (ilustrasi),
- Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang baik berisi satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik. gagasan diuraikan secara terperinci, kronologis, atau sesuai kepentingan atau topik ke subtopik
3. Penutup
- Simpulan
- Ucapan permintaan maaf
- Salam penutup
Struktur
Teks
|
Teks
|
Pendahuluan
|
|
Isi ceramah
|
|
Penutup
|
D. Ciri Kebahasaan:
1. Kalimat simpleks (tunggal) dan kalimat kompleks (majemuk)
2. Kalimat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan)
3. Kata sapaan; orang kedua atau ketiga , terikat pada adat-istiadat setempat, kesantunan, dan situasi/kondisi percakapan
1. Kalimat simpleks (tunggal) dan kalimat kompleks (majemuk)
2. Kalimat deklaratif dan imperatif (persuasif/ajakan)
3. Kata sapaan; orang kedua atau ketiga , terikat pada adat-istiadat setempat, kesantunan, dan situasi/kondisi percakapan
· nama diri (Endang, Tono, Tri)
· istilah kekerabatan (Abang, Bapak, Ibu,
...)
· gelar kepangkatan, profesi
· jabatan ( Kapten, Profesor, Dokter, Lurah)
· kata nama (Nona, Tuan, Sayang)
· kata nama pelaku (penonton, pendengar)
· kata ganti persona kedua (Anda)
E. Fungsi sosial:
Peserta didik mampu menghormati pendengar dan mengidentifikasi permasalahan
aktual dalam kehidupan sehari-hari untuk disusun menjadi teks ceramah (pidato)
Bentuk penghormatan (honorific) berkenaan dengan urutan penyebutan
dan penggunaan ungkapan penghormatan untuk orang tertentu. Urutan penyapaan
mencerminkan penghormatan secara bertutu-turut.
Contoh;
Bapak
Kepala Sekolah yang saya hormati,
Bapak
dan Ibu Guru yang saya hormati,
Teman-teman seperjuangan yang saya cintai,
Undangan yang
berbahagia,
Penggunaan kata ganti juga mencerminkan kesantunan berbicara, memberikan
tingkat kesopanan dan rasa hormat yang berbeda.
Contoh
Dia pergi
lima menit yang lalu.
Beliau
pergi lima menit yang lalu.
Mohon maaf Pak, mohon izin
ke belakang.
Mohon
maaf Pak, mohon izin ke kamar kecil.
Mohon
maaf Pak, mohon izin ke toilet.
Mohon
maaf Pak, mohon izin ke WC.
G. Jenis Teks Ceramah:
1.
Informasi;
a. Tujuan; menginformasikan, memberitahukan, menjelaskan
b. Pendengar; diperlukan keseriusan dan ketertiban karena perhatian terpusat
pada pesan yang akan disampaikan
c. Pembicara; berbicara jelas, sistematis, tepat
d. Contoh; penyampaian kepala sekolah menjelang UN, pidato menteri
2.
Persuasi;
a. Tujuan; meyakinkan pendengar
b. Pembicara; dituntut memiiki keterampilan berbicara yang baik karena
bertugas mengubah sikap pendengar (dari tidak setuju menjadi setuju) dan
melandaskan pembicaraan berdasarkan pada argumentasi yang logis dan bertanggung
jawab.
c. Contoh; pidato pemilihan ketua OSIS
3.
Aksi;
a. Tujuan; menggerakkan, pencapaian tujuan bersama
b. Pembicara; berwibawa, tokoh/idola, panutan masyarakat
c. Contoh; pidato Presiden Soekarno saat menggerakkan rakyat Indonesia
agar tetap semangat melawan penjajah
H.
Metode:
1.
Impromptu; berdasarkan kebutuhan sesaat, tanpa persiapan, berbicara
berdasarkan pengetahuan dan kemahiran yang dimiliki
2.
Menghapal; dilakukan dengan persiapan, menghapal naskah yang telah
dipersiapkan
3.
Naskah/membaca; membacakan naskah yang telah dipersiapkan
4. Ekstemporan;
menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan sebagai catatan pengingat
urutan ide penting yang akan disampaikan, kemudian penyampaian masalh dengan
kata-kata sendiri
I.
Tahapan penulisan
ceramah:
1.
Membatasi subjek
- mencocokkan
waktu yang tersedia,
- menjaga kesatuan
dan kepaduan ceramah,
2.
Menyusun ide pokok menurut tahapan urutan alur dasar ceramah
- perhatian, kebutuhan,
kepuasan, dll.
- menurut salah
satu pola pengembangan organisasi teks ceramah; pendapat, alasan, bukti,
contoh,
perbandingan, ilustrasi, anekdot, humor, dll.
3.
Memasukkan dan menyusun submateri yang berhubungan di setiap pokok,
4. Mengisi
materi pendukung yang memperkuat atau membuktikan ide.
5. Memeriksa
draft kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam dan mencerminkan
tujuan ceramah.
Contoh Soal
1.
Berikut ini adalah unsur-unsur
ceramah, kecuali…
- Penceramah
- Pendengar
- Materi
- Metode
- Mekanisme
Jawaban : E
Pembahasan : Ada lima unsur ceramah, yaitu penceramah, pendengar, materi yang
disampaikan, metode atau cara penyampaian ceramah, dan media yang digunakan
untuk melakukan ceramah. Dengan demikian, jawaban yang tidak benar adalah E.
2.
Ceramah dilakukan dengan maksud
mengajak khalayak ramai melakukan ajakan, nasihat, atau petuah yang disampaikan
oleh penceramah, hal itu karena ceramah bersifat …
- Persuasif
- Kreatif
- Rekreatif
- Naratif
- Deskriptif
Jawaban : A
Pembahasan : karena ceramah merupakan bagian dari pidato, ceramah juga
bersifat persuasif. Hal itu karena ceramah bertujuan untuk menyebarkan
ajaran-ajaran agama dengan harapan pendengar melakukan hal-hal yang disampaikan
oleh penceramah. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A.
BAB IV
BUKU NON-FIKSI
A.
Pengertian
Buku Nonfiksi
Teks nonfiksi adalah teks yang
disusun berdasarkan kisah nyata dan isinya dapat dipertanggungjawabkan oleh
penulis. Contoh teks nonfiksi adalah teks biografi, teks sejarah.
Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat berdasarkan data – data yang otentik saja, tapi
bisa juga data itu dikembangkan menurut imajinasi penulis. Karangan nonfiktif
yaitu karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita, atau hal-hal yang
benar-benar dan terjadi dalam keidupan kita sehari-hari. Tulisan nonfiktif
biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel,
feature, skripsi, tesis, desertasi, makalah, dan sebagainya.
Karangan nonfiktif
berusaha mencapai taraf objektifitas yang tinggi, berusaha menarik, dan
menggugah nalar (pikiran) pembaca. Bahasa karangan nonfiktif bersifat
denotative dan menunjukan pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak
bermakna ganda.
B.
Butir-butir
penting dalam teks nonfiksi adalah
1) Judul buku
2) Pengarang buku
3) Isi buku, yang terdiri dari :
- Daftar isi
- Kata pengantar
- Glosarium (daftar kata sulit dan artinya)
- Jabaran isi yang ditulis secara sistematis
- Daftar pustaka ( buku-buku yang dipakai sebagai acuan)
- Biodata penulis
- Lampiran, dapat berupa gambar dan tabel
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id
- https://brainly.co.id/tugas/12392893#readmore
C.
Menentukan Rangkuman
dan Ikhtisar dari sebuah buku non-fiksi
1.
Rangkuman atau
ringkasan
adalah bentuk ringkas
dari karangan dengan masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak
meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain rangkuman
memangkas hal-hal yang lebih kecil. meliputi gagasan utama bacaan sedangkan
kerangka dasar masih tampak jelas.
Ciri-ciri ringkasan:
- Struktural wacananya tetap tidak berubah sesuai dengan teks bacaan, di mana inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
- Kerangka dasar masih tampak jelas
- Memendekkan suatu bacaan atau memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
- Bentuknya lebih pendek atau lebih ringkas dengan tujuannya untuk memangkas gagasan.
2.
Ikhtisar atau intisari
pada dasarnya sama
dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil dari
suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan
gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk
mengambil inti dia bebas mengambil kata-kata, asal tetap menunjukan inti dari
bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar:
- Tidak mempertahankan urutan gagasan atau Tidak terikat dengan struktur wacana
- Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
- Tujuannya untuk mengambil inti, berisi bagian – bagian penting dalam teks wacana,
- Memendekkan suatu bacaan,
Rangkuman
|
Ikhtisar
|
- Membuat betuk kecil karangan
- Mereproduksikan kata pengarang
- Mempertahankan urutan gagsan karangan yang membangun sosok/
bahan karangan.
- Penyusunan terikat penataan, isi, dan sudut pandang.
- Bersifat objektif, menyusun tidak boleh mengubah susunan maupun
sudut pandang.
- Kalimat pendek dan senada dengan kalimat bacaan.
|
- Mengambil intinya
- Mereproduksikan kembali
secara kreatif kata dari pengarang.
- Urutan gagasan yang
diungkap kembali tidak seperti urutan gagasan karangan.
- Penyusunan bebas,
mengungkapkan apa yang menurutnya mewakili inti bacaan.
- Subjektif, penyusunan
boleh mengubah menurutnya yang mewakili init
- Kalimat cenderung sesaui
dengan keinginan penyusuanan.
|
*Perbandingan mendasar antara rangkuman dan ikhtisar
Contoh Buku nonfiktif, artikel jurnalis yang di muat Kompas, 5 Agustus 2012
TRADISI BUKA PUASA
BERSAMA
Buka puasa bersama kini seolah menjadi kegiatan yang tak terpisahkan dari
ibadah di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat,
dari kelas bawah hingga kelas atas. Bahkan, di bulan Ramadhan, kegiatan politik
pun menyeeuaikan dengan jadwal puasa hingga dibungkus dengan acara buka puasa
bersama. Bahkan 89,7 persen responden jajak pendapat menjawab bahwa kegiatan
tersebut memiliki manfaat secara sosial untuk membangun kebersamaan. Meskipun
puasa baru menginjak hari ke-12, sudah 38,4 persen responden yang mengaku telah
menghadiri acara buka puasa bersama.
oleh Gunawan
D. Langkah Menentukan Intisari dari Bacaan
1) membaca uraian asli pengarang sampai tuntas agar memperoleh gambaran atau
kesan umum dan sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan secara
saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk dapat memahami isi bacaan
secara utuh.
2) membaca kembali bacaan yang akan dirangkum dengan membuat catatan pikiran
utama atau menandai pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap
paragraf.
3) dengan berpedoman hasil catatan, mulai menentukan
satu intisari dari gagasan atau pikiran utama dan menyusun kalimat-kalimat yang
bertolak dari hasil catatan tersebut berdasarkan bahasa sendiri.
4) baca kembali hasil intisari dan mengadakan perbaikan apabila dirasa ada
kalimat yang kurang koheren.
5) tulis kembali hasil intisari berdasarkan hasil perbaikan dan pastikan bahwa
intisari yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan pikiran-pikiran pokok di
catatan semula
BAB V
CERITA PENDEK
A.
Pengertian
Cerpen
Cerpen adalah suatu karya sastra pendek yang menceritakan kisah
cerita dari suatu tokoh yang di dalamnya terdapat permasalahan serta solusi
dari masalah tersebut.
Cerpen atau
dapat disebut juga cerita pendek merupakan suatu prosa negatif fiktif yang
mempunyai jumlah kata kurang dari 10.000 kata. Dalam cerpen berisikan kisah
atau cerita mengenai kehidupan tentang seluk beluk manusia yang diceritakan
melalui tulisan singkat yang pendek. Selain itu cerpen hanya memusatkan pada
salah satu tokoh atau situasi tertentu.
Teks cerpen sendiri termasuk kedalam kategori teks narasi yang bersifat fiktif. Umumnya contoh teks cerpen ini dapat dengan mudah kita temukan dalam majalah anak, buku cerita rakyat dan lain sebagainya yang u,mumnya menceritakan sebuah kisah dengan tema persahabatan, cinta, cerpen sedih, cerpen ibu, legenda dan berbagai peristiwa kehidupan lainnya.
Sama seperti teks dalam bahasa indonesia lainnya, dalam teks cerpen juga terkadung berbagai unsur mulai dari ciri ciri cerpen, struktur cerpen, unsur intrinsik cerpen, unsur ekstrinsik cerpen, dan nilai nilai cerpen itu sendiri. Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian cerpen dilengkapi ciri ciri cerpen dan struktur teks cerpen. Selain itu kita juga akan membahas bagaimana cara mencari unsur instriksik cerpen dan mencari unsur ekstrinsik cerpen tersebut
Teks cerpen sendiri termasuk kedalam kategori teks narasi yang bersifat fiktif. Umumnya contoh teks cerpen ini dapat dengan mudah kita temukan dalam majalah anak, buku cerita rakyat dan lain sebagainya yang u,mumnya menceritakan sebuah kisah dengan tema persahabatan, cinta, cerpen sedih, cerpen ibu, legenda dan berbagai peristiwa kehidupan lainnya.
Sama seperti teks dalam bahasa indonesia lainnya, dalam teks cerpen juga terkadung berbagai unsur mulai dari ciri ciri cerpen, struktur cerpen, unsur intrinsik cerpen, unsur ekstrinsik cerpen, dan nilai nilai cerpen itu sendiri. Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang pengertian cerpen dilengkapi ciri ciri cerpen dan struktur teks cerpen. Selain itu kita juga akan membahas bagaimana cara mencari unsur instriksik cerpen dan mencari unsur ekstrinsik cerpen tersebut
B.
Struktur
Teks Cerpen
1)
Abstrak
Abstrak merupakan bagian awal dalam cerita atau ringkasan utama dari cerpen yang dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Dalam sebuah cerpen struktur abstrak bersifat opsional (boleh ada ataupun tidak).
Abstrak merupakan bagian awal dalam cerita atau ringkasan utama dari cerpen yang dikembangkan dalam rangkaian-rangkaian peristiwa. Dalam sebuah cerpen struktur abstrak bersifat opsional (boleh ada ataupun tidak).
2)
Orientasi
Pada bagian ini berkaitan dengan waktu, tempat, suasana dan alur pada cerita tersebut
Pada bagian ini berkaitan dengan waktu, tempat, suasana dan alur pada cerita tersebut
3)
Komplikasi
Pada bagian komplikasi berisikan urutan dari kejadian yang dihubungkan dengan sebab dan akibat. Pada bagian ini biasanya menunjukan watak dari tokoh cerpen tersebut serta mulai muncul kerumitan.
Pada bagian komplikasi berisikan urutan dari kejadian yang dihubungkan dengan sebab dan akibat. Pada bagian ini biasanya menunjukan watak dari tokoh cerpen tersebut serta mulai muncul kerumitan.
4)
Evaluasi
Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi serta mengarah pada puncak atau klimaks. Pada bagian ini sudah mulai muncul penyelesaian dari konflik yang muncul dalam cerpen.
Evaluasi merupakan struktur konflik yang terjadi serta mengarah pada puncak atau klimaks. Pada bagian ini sudah mulai muncul penyelesaian dari konflik yang muncul dalam cerpen.
5)
Resolusi
Pada bagian struktur ini berisikan solusi dari masalah yang dihadapai dalam cerita.
Pada bagian struktur ini berisikan solusi dari masalah yang dihadapai dalam cerita.
6)
Koda
(coda)
Pada bagian ini berisikan amanat berupa nilai atau pelajaran yang disisipkan penulis dalam cerita tersebut agar pembaca dapat memetik pelajaran dari amanat tersebut.
Pada bagian ini berisikan amanat berupa nilai atau pelajaran yang disisipkan penulis dalam cerita tersebut agar pembaca dapat memetik pelajaran dari amanat tersebut.
C.
Ciri-ciri
Cerpen
Sama halnya seperti karya tulis lainnya. cerpen juga memiliki
ciri-ciri khusus yang berfungsi sebagai pembeda antara teks yang lainnya.
- Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
- Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
- Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
- Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari cerita tersebut bukan kisah detail para tokohnya
- Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada akhirnya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
- Pemakaian kata yang sederhana sehingga mudah dikenal pembaca.
- Pembaca dapat ikut merasakan langsung kisah yang diceritakan karena kesan yang ditinggalkan cerpen sangat mendalam.
- Mempunyai alur cerita lurus dan tunggal.
- Pendalam tokohnya sangat sederhana.
- Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau peristiwa saja
D.
Unsur
Intrinsik Cerpen
Setelah kita mengetahui ciri-ciri cerpen maka saatnya kita menuju
unsur intrinsik cerpen :
- Tema : Tema adalah gagasan utama yang menjadi dasar jalannya cerita dalam cerita pendek.
- Alur/Plot : Alur merupakan urutan tahapan jalannya sebuah cerita. Mulai dari perkenalan lalu muncul sebuah konflik permasalahan lalu peningkatan konflik lalu Klimaks atau puncak dari konflik yang dihadapai lalu penurunan konflik serta penyelesaian.
- Setting Setting dalam cerita pendek meliputi tempat atau latar, waktu, suasana yang tergambar dalam cerita pendek.
- Tokoh : Tokoh merupakan seseorang yang menjadi pelaku atau yang terlibat dalam jalannya cerita. Dalam sebuah cerita pendek biasanya setiap tokoh memiliki watak karakter sendiri-sendiri.Di dalam sebuah cerita terdapat juga tokoh antagonis atau tokoh yang memiliki karakter jahat , protagonis atau tokoh yang memiliki karakter baik serta figuran yang hanya sebagai tokoh pendukung.
- Penokohan :Penokohan adalah sifat dari tokoh yang tercermin dari sikap, perilaku, ucapan, pikiran ,dan pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita
- Sudut Pandang Cerpen
Adalah cara
pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam sebuah peristiwa atau kejadian yang
terjadi dalam cerita pendek.
Adapun
4 sudut pandang dalam cerpen adalah sebagai berikut:
a. Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” akan menjadi pusat perhatian dan tokoh utama yang menceritakan tentang peristiwa yang dialaminya dalam cerita pendek.
b. Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja.Biasa nya tokoh “aku” hanaya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.
c. Sudut pandang Orang ketiga serba tahu
Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau narator mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya
d. Sudut pandang Orang ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
a. Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” akan menjadi pusat perhatian dan tokoh utama yang menceritakan tentang peristiwa yang dialaminya dalam cerita pendek.
b. Sudut pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Dalam bagian ini tokoh “aku” muncul sebagai pelaku tambahan atau saksi saja.Biasa nya tokoh “aku” hanaya muncul dalam pengantar dan penutup cerita.
c. Sudut pandang Orang ketiga serba tahu
Sudut pandang ini menceritakan melalui sudut pandang “dia”, tapi pengarang atau narator mengetahui segala hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”. Pengarang cerpen mengetahui segalanya
d. Sudut pandang Orang ketiga Pengamat
Dalam sudut pandang ini pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami, dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
7.
Amanat
Amanat
merupakan sebuah pesan moral yang disisipkan pengarang didalam cerpen agar
pembacanya dapat menyerap pelajaran yang dapat dipetik dalam karangan cerpen
tersebut, serta dapat bertindak atau melakukan sesuatu terhadap suatu hal atau
permasalahan
E.
Unsur
Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik merupakan sebuah
unsur cerpen yang membentuk cerpen itu sendiri dari luar.Berikut ini merupakan
unsur ekstrinsik yang cerpen.
1). Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di masyarakat yang dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, Pengaruh kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat.
2). Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang mencakup tentang pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerpen. Latar Belakang Pengarang Meliputi Sebagai Berikut.
1). Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat adalah pangaruh kondisi latar belakang yang terdapat di masyarakat yang dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen, Pengaruh kondisi tersebut seperti kondisi politik, ideologi, sosial masyarakat, dan kondisi ekonomi masyarakat.
2). Latar Belakang Pengarang
Latar belakang pengarang mencakup tentang pemahaman, faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerpen. Latar Belakang Pengarang Meliputi Sebagai Berikut.
- Riwayat Hidup Pengarang : Pada bagian ini berisikan tentang biografi pengarang secara menyeluruh. Faktor ini dapat mempengaruhi pengarang dalam mengarang cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dari pengarang itu sendiri.
- Kondisi Psikologis : Kondisi Psikologis pengarang meliputi mood dan motivasi , kondisi ini sangat mempengaruhi dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.Contohnya seperti jika pengarang sedang dalam keaadaan sedih , dia akan membuat sebuah cerpen yang berceritakan sedih juga.
- Aliran Sastra : Aliran Sastra berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan pengarang guna menceritakan sebuah cerita dalam cerpen.
3). Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen
Seperti halnya sebuah kisah tentunya cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil sebagai contoh, diantaaranya adalah.
Seperti halnya sebuah kisah tentunya cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil sebagai contoh, diantaaranya adalah.
- Nilai agama : Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen.
- Nilai Sosial : Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen.
- Nilai moral : Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik).
- Nilai budaya : Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adat istiadat.
F.
Metode Penokohan didalam
sebuah cerpen sebagai berikut :
Metode Analitik
Metode ini menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung. Seperti : penakut, pemalu, pembohong, dan lain-lain.
Metode Dramatik
Dalam metode ini adalah kebalikan dari metode analitik,pada metode ini pengggambaran sifat tokoh digambarkan secara tidak langsung dengan penggambaran fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
Metode Analitik
Metode ini menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara langsung. Seperti : penakut, pemalu, pembohong, dan lain-lain.
Metode Dramatik
Dalam metode ini adalah kebalikan dari metode analitik,pada metode ini pengggambaran sifat tokoh digambarkan secara tidak langsung dengan penggambaran fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
BAB VI
MEMBANDINGKAN BUKU NON-FIKSI
A.
Pengertian
Buku Fiksi dan Buku Nonfiksi

1). Buku Fiksi
Merupakan buku yang
berisi cerita, sifatnya imajinatif. Tidak membutuhkan pengamatan dalam
pembuatannya dan tidak tidak perlu dipertanggungjawabkan, karena ide ceritanya
berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Bahasa yang digunakan biasanya
bahasa kiasan atau konotatif. Jadi, pembaca diajak untuk masuk ke dalam cerita
itu dengan bahasa yang tidak biasa.
2). Buku Non-fiksi
Merupakan buku yang
berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Dalam buku nonfiksi,
membutuhan pengamatan dan data dalam pembuatannya, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan isinya. Bahasa yang digunakan biasanya bahasa denotatif
atau bahasa sebenarnya, jadi pembaca dapat langsung memahami maksud dari isi
buku. Buku nonfiksi dibuat berdasarkan pengamatan dan data maka isi dari buku
tersebut harus memiliki fakta-fakta. Oleh karena itu, buku nonfiksi sering
dijadikan sumber informasi oleh para pembaca.
B.
Perbedaan
Buku Fiksi dan Buku Nonfiksi
NO
|
Buku
Fiksi
|
Buku
Nonfiksi
|
1
|
Bagian cover
buku
|
Bagian cover
buku
|
2
|
Rincian
Subbab buku
|
Rincian
Subbab buku
|
3
|
Judul Subbab
|
Judul Subbab
|
4
|
Tokoh dan
penokohan
|
Isi buku
|
5
|
Tema cerita
|
Cara
menyajikan isi buku
|
6
|
Bahasa yang
digunakan
|
Bahasa yang
digunakan
|
7
|
Penyajian
alur cerita
|
Sistematika
|
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id
- https://brainly.co.id/tugas/10459606#readmore

C.
Unsur
–unsur dalam membuat resensi buku
Kata “resensi” berasal dari Bahasa Belanda “Resentie” dan
diterjemahkan juga ke dalam bahasa latin “Recensio” yang memiliki arti mengulas
kembali. Dalam terjemahannya di kamus KBBI, resensi memiliki arti “sebuah
ulasan buku”.
Oleh karena itu, dapat diartikan
bahwa resensi merupakan mengulas kembali sebuah karya baik berupa karya tulis,
karya dua dimensi maupun karya audio visual sekali pun. Dapat dikatakan bahwa
resensi adalah mengulas kembali sebuah karya menurut sudut pandang diri sendiri
selaku pihak yang menikmati.
Unsur-unsur Resensi Buku
Mungkin ketika anda duduk di bangku sekolah, anda pernah diberi materi mengenai resensi buku. Ternyata, materi resensi buku tidak saja digunakan dalam materi sekolah saja, namun juga diluar itu. Untuk mempelajari resensi buku, kita harus memperhatikan unsur-unsur di dalamnya agar tulisan dapat tepat sasaran dan bermanfaat bagi pembacanya. Unsur-unsur yang dimaksud antara lain:1. Isi resensi
Memuat tentang sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan dan kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan penggunan bahasa.
2. Penyusunan data
Dalam tahap ini meliputi : judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, dimensi buku, dan harga buku.
3. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat. Dalam penulisan judul juga harus dibuat semenarik mungkin agar menarik minat baca.
4. Penutup resensi
Pada bagian ini biasanya berisi alasan mengapa buku tersebut ditulis dan ingin ditujukan kepada siapa resensi ini ditulis
D. Tujuan Resensi Buku
Terdapat beberapa tujuan dibuatnya sebuah resensi, antara lain :1. Untuk membicarakan dan mengulas lebih jauh tentang topik atau tema yang diangkat dalam sebuah karya.
2. Dapat secara mudah memberikan pemahaman serta informasi kepada pembaca tentang sebuah karya yang telah dinikmati sebelumnya. Atau dengan kata lain yang biasa diungkapkan anak-anak zaman sekarang dengan istilah “spoiler”.
3. Dapat membantu pembaca memberikan pertimbangan tentang kelayakan sebuah karya apakah layak untuk dibaca atau diterbitkan.
4. Untuk menjawab kebingungan yang mungkin dipertanyakan juga oleh pembaca tentang sebuah karya.
Setelah mengetahui dengan benar apakah resensi buku, apa saja unsur-unsurnya hingga untuk apa tujuan dari meresensi buku, berikut ini merupakan contoh resensi dari beberapa bukukarya-karya terbaik sebagai panduan dan penerapan resensi yang sebenarnya. Mulai dari contoh resensi buku non fiksi, contoh resensi buku pengetahuan, contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi novel, contoh resensi buku ilmiah, dll.
E. Contoh Resensi Buku Non Fiksi
1.
Resensi Buku Non Fiksi | Sumber : femidiah.wordpress.com
Judul Buku : God, Do You Speak English?Pengarang : Jeff Kristianto, Nina Silvia, Rini Hanifa
Penerbit : Rene Books
Tahun Terbit : 2013
Tebal Halaman : 348 halaman
Sinopsis Buku :
Conto Resensi Buku Non Fiksi – Buku ini menceritakan tentang para penulis dengan tempat-tempat yang mereka singgahi. Tiga penulis buku ini adalah sukarelawan lembaga sukarelawan internasional Voluntary Service Organization (VSO) Indonesia. Mereka adalah Jeff Kristianto, Nina Silvia, dan Rini Hanifa.
Mereka datang dari beragam latar belakang. Jeff pemilik usaha kerajinan dan restoran di Bali. Nina bekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Padang dan Rini staf lembaga donor internasional. Ketiganya bergabung sebagai volunteer VSO, sebagai angkatan pertama voluntir Indonesia, di masing-masing negara penempatan.
Jeff bekerja mendukung perajin-perajin di Tajikistan, bekas negara jajahan Uni Soviet di Asia. Nina membantu lembaga pendukung suku asli di Bangladesh. Sedangkan Rini ditempatkan di Guyana, Amerika Latin untuk bekerja bersama LSM lokal. Mereka bekerja dan digaji standar minimal negara penempatan.Karena telah hidup dengan warga sekitar, mereka berinteraksi dan mengalami cerita-cerita lucu dan mengharukan.
Karena itulah, buku ini tak sekadar cerita namun seolah memiliki nyawa. Ketiga penulis adalah bagian dari cerita itu sendiri. Maka, mereka menceritakan sesuatu yang tak mungkin didapatkan jika perjalanan tersebut semata untuk berpetualang.
Kelebihan Buku :
– Buku ini sangat menarik dari segi judul, karena membawa nama Tuhan atau “God”.
– Cerita dari ketiga penulis ini sangat menginspirasi.
Kekurangan Buku :
– Banyak istilah dalam buku yang orang awam mungkin akan susah untuk mengerti.
– Cerita yang ditulis dari Nina Silvia seolah seperti bernarasi, pembaca akan lelah untuk mengikuti alur cerita.
2.
Contoh Resensi Buku Fiksi
| Sumber : tokopedia.com
Judul Buku : Milea; Suara dari Dilan| Sumber : tokopedia.com
Pengarang : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun Terbit : Agustus – 2016
Tebal Halaman : 360 halaman
Sinopsis Buku :
Contoh Resensi Buku Fiksi – Novel ini adalah seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Dilanku Tahun 1991. Jika tidak mengikuti dua novel sebelumnya, pasti akan kebingungan untuk menyimak novel Milea ini. Novel ini seakan menjawab keresahan pembaca novel Dilan sebelumnya, karena di novel Milea ini seolah semua pertanyaan dan kebingungan pembaca akan terjawab.
Novel ini mengambil sudut pandang dari Dilan. Penceritaannya juga menjawab dan mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea. Seperti penyebab Akew meninggal, lalu kenapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan tidak ditahan karena kasus Akew meninggal. Termasuk latar belakang cerita Dilan yang meramal Milea saat pertama kali kenalan.
Dilan itu teman yang baik. Dilan itu juga pacar yang baik. Dan sebenarnya, Dilan juga murid yang baik untuk guru-guru yang bisa mengerti dirinya.Mungkin, guru-guru bisa membaca novel ini agar tahu bagaimana bersikap pada anak-anak istimewa seperti Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum, tidak perlu diceramahi panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit memberi mereka perhatian dengan cara yang lebih bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga, hingga kesedihan bersatu dalam buku ini.
Kelebihan buku :
– Cover bukunya sangat kekinian dan sesuai target sasarannya yaitu remaja.
– Banyak puisi-puisi yang diselipkan dalam buku jadi membuat pembaca dapat senyum-senyum sendiri.
– Model penceritaannya dibuat sangat jelas dan terstruktur, jadi ketika membaca dari awal, dapat langsung membayangkan di buku seri Dilan yang pertama dan kedua.
– Novel Milea dan juga versi sebelumnya sangat tampak seperti kisah nyata. Walaupun banyak yang beranggapan cerita dalam novel ini fiksi, tapi penceritaannya sangat tidak berlebihan dan seperti mengalir apa adanya.
– Dari dialog dan penjelasan adegan di dalam setiap kalimat tidak berlebihan, sehingga tidak membuat pembaca yang “baru mulai belajar membaca novel” tidak lelah untuk mengikuti jalan ceritanya.
– Cerita sangat ringan, dapat dibaca oleh semua kalangan umur.
Kekurangan buku :
– Ending di buku ini membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah diungkap di novel seri Dilan sebelumnya.
– Terdapat beberapa adegan yang membuat penasaran “apakah lazim seseorang melakukan hal itu di tahun 90-an”. Hal ini kembali lagi di riset penulisnya, karena mungkin bagi beberapa pembaca merasa ini sedikit janggal.
3. Contoh Resensi Buku Pengetahuan
Contoh Resensi Buku
Pengetahuan | Sumber : montasefilm.com
Judul Buku :Memahami FilmPengarang :Himawan Pratists
Penerbit :Homerian Pustaka
Tahun Terbit :2008
Tebal Halaman :223 halaman
Sinopsis Buku :
Contoh Resensi Buku Pengetahuan – Sebagian besar orang masih melihat film adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Padahal film dapat dibuat oleh siapapun. Walaupun minat seseorang belajar buat film tinggi, namun kedalaman memahami seni film masih sangat terbatas. Pengetahuan tentang film sebagai sebuah karya seni masih berada di ruang-ruang kuliah semata, padahal film bukanlah milik para akademisi saja, melainkan milik semua orang yang hobi menonton.
Buku ini mencoba membantu penonton untuk membaca film sebagai sebuah bentuk seni. Melalui buku ini, pembaca akan belajar tentang motif atas pilihan teknik sutradara baik dari sisi naratif maupun sinematiknya. Buku ini akan dengan mudah ditangkap pembacanya ditambah dengan gambar-gambar penunjang.
Kelebihan Buku :
– Mampu memberikan contoh-contoh dari setiap unsur pembentuk film dengan disertai ilustrasi dan referensi film. Contoh-contoh tersebut akan memudahkan pembaca
– Menjelaskan detail topik yang dibahas dalam buku seperti : Jenis dan Ciri Genre, Aspek Naratif, Struktur Tiga Babak dan Alternatif, Aspek Sinematik, Suara, dll.
– Mampu membantu pembuat film baru yang masih dalam tahap pengenalan alat-alat dan proses produksi film. Karena buku ini sangat ringan dan menuntun bagi pemula.
Kekurangan Buku :
– Buku ini sangat susah didapatkan, bahkan di Gramedia jarang sekali menjualnya. Jika ingin mencari buku ini bisa membuka Instagram atau situs penyedia jasa jual buku.
4. Contoh Resensi Buku Ilmiah
Contoh Resensi Buku
Ilmiah | Sumber bukalapak.com
Judul Buku : Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan SkripsiPengarang : H. Abdurrahmat Fathoni
Penerbit : PT. Rineka Cipta
Tahun Terbit : 2006
Sinopsis Buku :
Contoh Resensi Buku Ilmiah – Buku ini adalah buku yang disusun berdasarkan pandangan dan pemikiran dari sejumlah peneliti dan pakar dalam bidang metodologi penelitian. Tujuannya untuk membantu mereka yang ingin mengetahui seluk beluk metodologi penelitian, prosedur penelitian, dan desain penelitian yang secara umum dapat digunakan dalam penelitian ilmu social. Teknik-teknik yang diungkapkan dalam buku ini juga dapat sangat membantu mahasiswa untuk penyusunan skripsi.
Kelebihan Buku :
– Buku ini terlalu segmented, jadi yang membaca buku ini sebisa mungkin hanyalah seseorang yang ingin menjalani skripsi atau penelitian.
– Buku ini sangat dijelaskan secara detail setiap langkah-langkah dan metode yang ditempuh.
– Mudah ditemukan di took buku mana saja.
– Dapat digunakan acuan untuk semua kampus.
Kekurangan Buku :
– Ada beberapa kampus yang memiliki metode penelitian skripsi yang berbeda dengan yang tertera di dalam buku. Jadi harus membandingkan buku satu dengan buku yang sejenis lainnya.
– Ada beberapa istilah asing dalam buku yang tidak dijelaskan secara detail.
5. Contoh Resensi Buku Cerita
Contoh Resensi Buku Non
Fiksi | Sumber : bukalapak.com
Judul Buku : Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul (Sejarah lengkap &
Mukjizatnya)Pengarang : Sholechul Azis
Penerbit : KunciKom
Tahun Terbit : 2013
Sinopsis Buku :
Contoh Resensi Buku Cerita – Buku ini menceritakan kisah-kisah para nabi lengkap beserta sejarah dan mukjizatnya. Ada yang pertama kali mengenal tulisan dan membuat rumah dengan arsitektur sederhana. Ada juga nabi yang bisa mengerti bahasa binatang. Dari buku ini juga dapat memberikan informasi alasan Nabi Nuh membuat kapal yang besar, mukjizat ketika Nabi Ibrahim dibakar, bagaimana serunya perjalanan Nabi Muhammad, dan masih banyak cerita menakjubkan lainnya.
Buku ini memberikan banyak sekali hikmah dari kisah-kisah 25 nabi. Buku ini tambah menarik karena dilengkapi dengan peta perjalanan nabi-nabi tersebut di bumi ini. Para nabi dan rasul adalah orang terpilih utusan Allah masing-masing memiliki tugas dan keistimewaan tersendiri. Nabi Adam as., misalnya, diciptakan sebagai manusia pertama. Nabi Idris as. diberi kesempatan melihat surga dan neraka. Nabi Nuh as. berdakwah selama 950 tahun, sementara Nabi Ibrahim as. dan putranya Nabi Ismail as. diberi amanah untuk membangun Kakbah. Semua kisah nabi-nabi tersebut dirangkum dengan apik di dalam buku ini.
Kelebihan Buku :
– Dari segi judul, sudah sangat menarik untuk orang untuk membelinya, terlebih untuk orang yang sangat masih penasaran tentang cerita-cerita Nabi.
– Isi cerita diungkapkan berdasarkan Al-quran dan referensi shahih
– Setiap kisah dipandu dengan ayat Al-Quran di mana kisah tersebut diambil.
– Setiap kisah dilengkapi gambar-gambar menarik
– Setiap kisah nabi diawali dengan skema kisah yang memudahkan pembaca
– Target sasaran untuk buku ini sebenarnya untuk semua usia, namun buku ini sangat tepat jika untuk anak-anak yang masih dalam tahap belajar agama Islam.
Kekurangan Buku :
Sayangnya buku ini belum menceritakan secara detail tentang perjalanan Nabi dan Rasul.
6. Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen
Contoh Resensi Buku Non
Fiksi | Sumber : gembolransel.com
Judul Buku : Filosofi Kopi – Kumpulan Cerita dan Prosa Satu DekadePengarang : Dewi “Dee” Lestari
Penerbit : Truedee Books, Gagas Media & Penerbit Bentang
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman : XIV + 142 Halaman
Sinopsis Buku :
Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen – Buku ini bercerita tentang Ben dan Jody, seorang barista handal dalam meramu racikan kopi. Dengan Jody, Ben mendirikan sebuah kedai kopi bernama Filosofi Kopi. Ben memberikan deskripsi singkat dengan sebuah kartu kecil mengenai Filosofi Kopi dari setiap ramuan yang disajikan di kedainya tersebut.
Kedai yang didirikannya tersebut menjadi sangat ramai dan penuh pengunjung bukan hanya penggemar kopi saja, namun mereka yang tidak suka kopi sama sekalipun turut meramaikan kedai. Hingga suatu sore, seorang pria kaya raya mendatangi Ben dan menantangnya untuk membuat sebuah ramuan kopi, yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya. Ben merasa terpukul oleh perkataan dan tantangan yang diberikan.
Akhirnya Ben dan Jody segera menuju lokasi yang diberikan oleh pria itu dan menemukan secangkir kopi tiwus yang disajikan oleh sang pemilik warung. Tidak dapat berkata dengan kesempurnaan kopi tersebut Ben merasa telah gagal dan putus asa. Setelah kembalinya ke Jakarta, Jody menghidangkan kopi tiwus tersebut bersamaan dengan kartu kecil yang berisikan filosofi makna yang membuat Ben tersadar, bahwa jalan hidup yang ia jalani merupakan hal yang salah karna tidak ada kehiduan yang sempurna. Dengan demikian Ben melanjutkan perjuangan dan juga hobinya, menjadi barista di kedai Filosofi Kopi.
Kelebihan Buku :
– Membaca buku ini membuat siapa saja yang membacanya dibuat penasaran. Terbukti dengan beberapa kali cetakan buku ini.
– Di dalam buku ini ada pesan moral yaitu kita tidak boleh putus asa dalam menjalani kehidupan dan harus berusaha keras untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kekurangan Buku :
– Buku ini berisi kata-kata yang untuk sebagian orang akan sulit dimengerti. Jadi bagi pembaca baru, disarankan untuk tidak memilih buku ini untuk buku pertama yang dibaca.
– Buku ini terlalu segmented, karena gagasan penulis tidak semua pembaca mengerti.
– Sampul buku kurang menarik untuk target sasaran remaja.
Nah itulah beberapa contoh resensi buku yang sudah kita rangkum secara baik dan benar. Mulai dari contoh resensi buku non fiksi, contoh resensi buku pengetahuan, contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi buku fiksi, contoh resensi buku yang baik dan benar, contoh resensi buku lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar